Langsung ke konten utama

Translate

pengertian dan alur sistem pabrik garment


PABRIK GARMENT




Pengertian pabrik garmen/garment: Pabrik garmen adalah suatu pabrik yg bergerak di bidang textile, yg merubah bahan (fabric) menjadi pakaian (garmen), pabrik garmen memproduksi berbagai macam pakaian, Dari mulai underwear (pakaian dalam), celana pendek, celana formal, kemeja, t-shirt, polo shirt, singlet, jaket, dll.








  selain pabrik garmen ada juga yg memproduksi pakaian secara masal (disebut masal karena dalam produksi order bisa 100 lebih dengan warna atau gambar yg persis sama, tidak seperti Tailor/penjahit rumahan yg hanya memproduksi 1pcs baju mungkin bisa lebih kalau ada Ibu-ibu pengajian atau arisan atau PKK yang pesan seragam) yg disebut konveksi, ada beberapa perbedaan antara garmen dan konveksi, perbedaannya ada pada kualitas dan proses produksi, di pabrik garmen dari proses Cutting sampai packing ada yg disebut QC (quality control), sehingga kualitas terjamin, sedangkan di konveksi kualitas kurang diperhatikan, asal jadi baju saja(meskipun ada juga konveksi yg menjaga kualitasnya).


 dalam proses produksi pabrik garmen menggunakan sistem line (jalur), dalam 1line minimal 10 pekerja, tergantung hitungan berapa proses yang diperlukan, kadang bisa sampai 40 proses,  dimulai dari bahan/fabric masuk di warehouse Dan dilakukan QC bahan, dari mulai shading/bahan belang, kerapatan serat, lebar bahan, dll, yg kemudian di lakukan pengambilan untuk sample produksi untuk dikirim ke buyer untuk di aprove, setelah di aprove bahan dikirim ke cutting untuk dilakukan pemotongan, sebelumnya di buatkan plotter marking sebagai pola pemotongan, biasanya mini plotter terdapat di worksheet, plotter marking di keluarkan oleh plotter making/ pembuat plotter, plotter di print dengan printer khusus Dan kertas yg lebarnya sama dengan bahan lebarnya bisa 2 meter, panjangnya bisa ratusan, tapi beberapa garmen yg tidak mempunyai printer plotter melakukan marking pola diatas bahan setelah digelar, penggunaan plotter sangat efisien dalam waktu dan sampah bahan,  bahan digelar di atas meja menyesuaikan panjang plotter dan dilakukan QC, dan di potong sesuai marking plotter, setelah di potong dilakukan proses numbering untuk panduan saat penjahitan, urutan nomer numbering harus sama, karena kalau tidak sama meskipun sama-sama badan depan, sama-sama saku itu bisa terjadi shading, setelah numbering kemudian di QC lagi, ada beberapa baju yg terdapat print sublim atau bordir, maka bagian yg akan di print atau bordir di kirim ke bagian yg dibutuhkan.






 bahan yang telah dipotong selanjutnya disebut panel, panel di transfer ke sewing untuk dilakukan proses penjahitan, setelah menerima panel, sewing melakukan layout mesin menyesuaikan urutan proses, di jam ini produksi akan menurun karena pemindahan mesin yg otomatis akan menghentikan pekerja sementara mesin di sesuaikan, kemudian panel dijahit sesuai proses, satu pekerja melakukan satu proses dan diserahkan ke proses selanjutnya, yg akhirnya sampai di ujung line, di dalam line ada QC in line yg bertugas mengecek quality per proses, di ujung line ada QC and line yg mengecek setelah semua proses selesai, kemudian panel yg sudah dijahit selanjutnya disebut garmen.








 garmen di transfer ke finishing untuk dilakukan ironing, setelah  ironing kembali dilakukan QC karena garmen setelah ironing bisa terlihat melintir atau menyusut, lalu garmen di serahkan untuk di packing, packing di mulai dari proses hangtag, di hangtag tertera barcode, price dan ukuran, biasanya ukuran berupa S untuk small/kecil M untuk medium/sedang L untuk large/besar XL untuk extra large/ekstra besar, lalu Folding, folding menyesuaikan ukuran polybag, ada beberapa buyer yg menggunakan individual polybag ada juga yg langsung menggunakan master polybag, saat penyesuaian folding dengan polybag bisa dengan cetakan yg ukurannya di sesuaikan dengan panjang Dan lebar polybag, beberapa buyer menggunakan prepack dengan rasio packing atau solid pack, khusus untuk underwear sering kali buyer meminta combo pack dengan inner mika, maka khusus underwear mintalah panduan packing ketika combo tidak balance quantity combonya  itu sering terjadi karena garmen rijek, beberapa buyer menggunakan master polybag atau inner karton sebelum masuk karton, ada juga yg langsung masuk karton dengan alasan tidak mau banyak sampah, biasanya itu terjadi untuk ekspor, setelah masuk karton, karton di marking, karton di QC secara random untuk memastikan rasio hangtag, barcode dan Qty, style dan warna sesuai dengan marking karton, lalu dilakukan pembuatan packing list, atau pengecekan packing list, karena beberapa buyer menyertakan packing list di worksheet jika memang Qty garmen tidak sesuai dengan packing list maka dilakukan revisi pada packing list menyesuaikan aktual barang yg ada, lalu dilakukan penomoran karton sesuai packing list, lalu dilakukan shipping, barang di loading dengan truk atau kontainer untuk ekspor, dalam loading barang masuk di ceklist di packing listnya sesuai Nomor yg masuk ke truk, setelah semua Nomor masuk, selesai sudah proses di pabrik garmen.






Sebuah perusahaan nyawanya ada pada administrasinya, jika administrasi berantakan maka perusahaan berantakan, administrasi pada pabrik garmen dimulai dari proses cutting, jika di cutting proses penghitungan benar maka barang keluar dari packing harus sama dengan jumlah cuttingnya, seringkali kekurang tegasan dalam menjalankan administrasi mengakibatkan data yg berantakan, karena biasanya seorang manager, atau supervisor mengambil barang untuk entah dikemanakan, mungkin ada Md atau buyer yg minta sample.




Di dalam pabrik garmen ada 2 masalah, pertama masalah intern, masalah intern biasanya bisa di tanggulangi, tp juga bisa mengakibatkan kerugian yg besar, misalnya kesalahan cutting, jika bahan yg mempunyai corak atau striped terkadang jika penempatan plotter terbalik bisa mengakibatkan kerugian besar, seperti yg pernah terjadi di pabrik tempat saya bekerja, akhirnya harus memesan bahan lagi, yg nilainya bisa ratusan juta. Kedua masalah eksternal yg  sering terjadi di wilayah finishing dan packing, di antaranya adalah kesalahan pemasangan hangtag, barcode, kesalahan qty dalam pengiriman, itu semua tanggung jawab Admin dan Leader, meskipun admin yg salah dalam memberikan accessories leader juga akan disalahkan. Didalam kesalahan eksternal barang biasanya sudah sampai di buyer, Atau bahkan sudah sampai di konsumen, maka jika terjadi kesalahan eksternal akan dikenakan klaim, klaim terakhir di perusahaan tempat saya bekerja 160jt karena quality yg bermasalah.
Untuk cara menghindari kesalahan eksternal Akan dibahas di artikel saya yg selanjutnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cara menghindari masalah eksternal dalam dunia garmen yang datang dari divisi packing

Menghindari masalah ekstern dalam pengiriman barang Dalam dunia produksi, pengemasan sering dianggap sebagai suatu proses yang sepele, padahal kalau suatu produk salah dalam pengemasan itu bisa mengakibatkan kerugian yg paling fatal, karena jika ada kesalahan dalam proses packing, barang bisa sudah mencapai tangan pihak buyer, atau bahkan sudah mencapai pihak konsumen, dan itu merupakan suatu masalah ekstern yg bisa berujung klaim, apalagi jika kesalahan itu berupa kekurangan atau kelebihan quantity barang, maka kami akan berbagi sedikit pengalaman untuk menanggulangi masalah kesalahan dalam pengemasan barang, mungkin bagi beberapa PT yg sudah bonafide hal pengemasan barang sudah tidak menjadi kendala, tapi bagi industri kecil yg sistemnya masih belum tertata, mudah-mudahan pengalaman saya akan sedikit membantu. Sebelumnya, Sedikit info yg saya dapat dari beberapa orang yg sudah berpengalaman puluhan tahun dalam dunia garmen, bahwa Indonesia lebih unggul dalam hal pengemasan produk d

INGIN RESIGN

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...................... saya ingin berteriak sekencang-kencangnya, saat ini saya bekerja di pabrik garment, di divisi packing, diwaktu yang sama bos memperkerjakan seorang manager produksi baru, maaf yah saya akan menggosip banyak tentang dia disini, dia itu orangnya agamanya fanatic, dia seorang ustadz, suka ceramah, ada tapinya nih, dia gede bohongnya. :( masih berlanjut tentang kebohongannya ya gan, kebohongannya banyak digunakan untuk mengelabuhi buyer, aduhhhhh ampun deh, namanya bangkai sepintar apapun kita menyembunyikannya pasti akan ketahuan juga, saya tidak suka karyawan saya di ajari mental tipu-tipu, yang akhirnya terjadilah pepatah "guru kencing berdiri murid kencing berlari." akhirnya para karyawan pun mulai banyak tipu-tipu target. di status produksi beberapa barang berstatus output produksi 100%, tapi di divisi finishing saya cek barang hanya ada 30% dari jumlah yang semestinya, karena barang tersebut sebagian