Langsung ke konten utama

Translate

INGIN RESIGN


Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......................
saya ingin berteriak sekencang-kencangnya, saat ini saya bekerja di pabrik garment, di divisi packing, diwaktu yang sama bos memperkerjakan seorang manager produksi baru, maaf yah saya akan menggosip banyak tentang dia disini, dia itu orangnya agamanya fanatic, dia seorang ustadz, suka ceramah, ada tapinya nih, dia gede bohongnya. :(






masih berlanjut tentang kebohongannya ya gan, kebohongannya banyak digunakan untuk mengelabuhi buyer, aduhhhhh ampun deh, namanya bangkai sepintar apapun kita menyembunyikannya pasti akan ketahuan juga, saya tidak suka karyawan saya di ajari mental tipu-tipu, yang akhirnya terjadilah pepatah "guru kencing berdiri murid kencing berlari." akhirnya para karyawan pun mulai banyak tipu-tipu target. di status produksi beberapa barang berstatus output produksi 100%, tapi di divisi finishing saya cek barang hanya ada 30% dari jumlah yang semestinya, karena barang tersebut sebagian besar menjadi permakan.





saya sudah mencapai titik jenuh bekerja di garment, tapi tiba-tiba saja leader finishing dimutasi menjadi leader sewing, dikarenakan leader sewing resign mendadak, lalu saya dipromosikan menjadi kepala bagian finishing packing, akhirnya saya memutuskan untuk bertahan, karena saya ingin menambah ilmu saya, berjalanlah waktu hingga 3 bulan, dan saya belum juga naik gaji, semakin besar tanggung jawab saya pasti saya menginginkan kenaikan gaji, tapi sehingga saya mengajukan resign hanya sekedar untuk mengancam, dan benar juga, pihak general manager menawarkan kenaikan gaji, lalu sang GM pun menghubungi pihak personalia, tapi pihak personalia melakukan penawaran, sang GM menghubungi saya perihal nego gaji, yang intinya nilai gaji turun sedikit dari nilai awal, saya pun menerimanya, berfikir bahwa setidaknya gajiku diatas rata-rata para leader.




sampai saat tiba waktu gajian, saya cek mutase terakhir, dan ternyata janji tinggal janji, gaji saya masih belum berubah, mungkin memang sudah saatnya saya keluar dari zona aman ini ya gan, saya memang sudah lama berencana untuk membuka usaha sendiri, tapi masih bingung mau usaha apa, banyak ide dari mulai membuka usaha jualan martabak, jualan ikan, jualan bakso, tapi semakin banyak ide, semakin pusing pula ini otak.




yang paling saya minati sih saya ingin menjual ikan demi meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia, tapi saya ingin menjual ikan seperti di supermarket, dikemas dengan cantik, tapi sepertinya butuh dana yang tidak sedikit, akhirnya saya harus menunda cita-cita tersebut.




sudah saya putuskan bahwa saya akan resign, resign beneran yah gan. hahahaha :D

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian dan alur sistem pabrik garment

PABRIK GARMENT Pengertian pabrik garmen/garment: Pabrik garmen adalah suatu pabrik yg bergerak di bidang textile, yg merubah bahan (fabric) menjadi pakaian (garmen), pabrik garmen memproduksi berbagai macam pakaian, Dari mulai underwear (pakaian dalam), celana pendek, celana formal, kemeja, t-shirt, polo shirt, singlet, jaket, dll.   selain pabrik garmen ada juga yg memproduksi pakaian secara masal (disebut masal karena dalam produksi order bisa 100 lebih dengan warna atau gambar yg persis sama, tidak seperti Tailor/penjahit rumahan yg hanya memproduksi 1pcs baju mungkin bisa lebih kalau ada Ibu-ibu pengajian atau arisan atau PKK yang pesan seragam) yg disebut konveksi, ada beberapa perbedaan antara garmen dan konveksi, perbedaannya ada pada kualitas dan proses produksi, di pabrik garmen dari proses Cutting sampai packing ada yg disebut QC (quality control), sehingga kualitas terjamin, sedangkan di konveksi kualitas kurang diperhatikan, asal jadi baju saja(meskipun ada

cara menghindari masalah eksternal dalam dunia garmen yang datang dari divisi packing

Menghindari masalah ekstern dalam pengiriman barang Dalam dunia produksi, pengemasan sering dianggap sebagai suatu proses yang sepele, padahal kalau suatu produk salah dalam pengemasan itu bisa mengakibatkan kerugian yg paling fatal, karena jika ada kesalahan dalam proses packing, barang bisa sudah mencapai tangan pihak buyer, atau bahkan sudah mencapai pihak konsumen, dan itu merupakan suatu masalah ekstern yg bisa berujung klaim, apalagi jika kesalahan itu berupa kekurangan atau kelebihan quantity barang, maka kami akan berbagi sedikit pengalaman untuk menanggulangi masalah kesalahan dalam pengemasan barang, mungkin bagi beberapa PT yg sudah bonafide hal pengemasan barang sudah tidak menjadi kendala, tapi bagi industri kecil yg sistemnya masih belum tertata, mudah-mudahan pengalaman saya akan sedikit membantu. Sebelumnya, Sedikit info yg saya dapat dari beberapa orang yg sudah berpengalaman puluhan tahun dalam dunia garmen, bahwa Indonesia lebih unggul dalam hal pengemasan produk d