Langsung ke konten utama

Translate

ANALISA USAHA MARTABAK BANDUNG UNTUK PEMULA

Meraih sukses dari wirausaha martabak bandung
Hallo sobat enjoy work!!! , masih enjoy aja nih kerja terus, emang nggak bosen di omelin bos terus?.
Yah memang posisi menjadi pekerja adalah posisi yg nyaman dan aman bagi sebagian orang, aman karena tidak ada resiko rugi, dan nyaman karena tinggal melakukan pekerjaan dan setiap bulan bisa dapat gaji tetap, tapi gak pada pengin wirausaha nih?, dalam wirausaha kita bisa melebarkan sayap jauh melampaui dari pada saat kita jadi karyawan, contohnya jadi pedagang martabak, coba deh kita hitung-hitungan dulu mengenai berapa laba perhari kalo kita jualan martabak, kita namai aja martabak bandung karena saya belajar buat martabaknya martabak bandung.

Untuk modal awal sih terbilang cukup besar yah, kita mulai dari gerobak untuk jualannya, dari pengalaman teman yg pernah memesan gerobak ditukang las, teman saya membuat gerobak bakso dengan harga 8jt, saya akan bagi modal menjadi 2,yaitu modal awal dan modal berjalan, jadi berikut ini daftar modal awal:
1. Gerobak: 8.000.000.
2. Kompor gas: 300.000.
3. Tabung gas melon : 125.000.
4. Loyang martabak : 350.000.
5. Mangkuk stainless 2pcs: 30.000.
6. Sendok : 5.000.
7. Scrub stainless : 7.000.
8. Stopless 3pcs :15.000.
9. Pisau stailess : 15.000.
10. Talenan besar : 15.000.
11. Kain lap 2pcs: 15.000.
Total : 8.872.000.
Nah, itulah kira-kira analisa saya berdasarkan daftar harga alat-alat diatas yg saya lihat di lazada.com, Untuk daftar harga modal berjalan itu fleksibel.

Karena modal berjalan adalah bahan pokok yg harganya sering naik turun, berikut ini daftar bahan yg dibutuhkan untuk membuat martabak bandung:
1. Tepung terigu 1kg : 10.000.
2. Telur 4 butir : 6.000.
3. Margarine : 7.000.
4. Air bersih 1200ltr : 1.000.
5. Gula 1/4kg : 3.000.
6. Kacang tanah 1/4kg : 5.000.
7. Coklat ceres : 8.000.
8. Keju : 20.000.
9. Soda kue : 4.000.
Total : 64.000.

Setelah kita tau berapa modal berjalan yg dibutuhkan untuk berjualan martabak, maka untuk menjualnya minimal dua kali lipat dari modalnya, berarti 64.000x2 =128.000 rupiah, nah, dari bahan-bahan diatas kita bisa mendapatkan 5 porsi martabak ukuran special, maka 128.000 : 5 =24.560 rupiah, kita bulatkan saja jadi 25.000 rupiah/ porsi, kita targetkan untuk bisa menjual 4kg terigu perhari, maka kita bisa menjual 20 porsi/hari x 25.000 = 500.000/ hari, diambil modal sekitar 50:50, jadi 250.000x30 hari = 7.500.000 rupiah, satu bulan kita hampir menutup modal awal, saya yakin jika usaha ini dilakukan dengan sungguh-sungguh 20 porsi merupakan target awal, karena pengalaman saya penjualan martabak ini bisa hingga 10kg tepung terigu, yg artinya kita bisa dapat 18.750.000/ bulan, apa lagi kalo kita bisa melebarkan sayap hingga bisa buka frenchies, yg tentunya bisa kita niati untuk mengurangi pengangguran, semoga niat pembaca yg mulia ini bisa terkabul. Aaaamiin... Bagaimana?? Anda tertarik, baca juga cara membuat martabak bandung di blog ini... (13 Agustus 2017 edited by samsul khariri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian dan alur sistem pabrik garment

PABRIK GARMENT Pengertian pabrik garmen/garment: Pabrik garmen adalah suatu pabrik yg bergerak di bidang textile, yg merubah bahan (fabric) menjadi pakaian (garmen), pabrik garmen memproduksi berbagai macam pakaian, Dari mulai underwear (pakaian dalam), celana pendek, celana formal, kemeja, t-shirt, polo shirt, singlet, jaket, dll.   selain pabrik garmen ada juga yg memproduksi pakaian secara masal (disebut masal karena dalam produksi order bisa 100 lebih dengan warna atau gambar yg persis sama, tidak seperti Tailor/penjahit rumahan yg hanya memproduksi 1pcs baju mungkin bisa lebih kalau ada Ibu-ibu pengajian atau arisan atau PKK yang pesan seragam) yg disebut konveksi, ada beberapa perbedaan antara garmen dan konveksi, perbedaannya ada pada kualitas dan proses produksi, di pabrik garmen dari proses Cutting sampai packing ada yg disebut QC (quality control), sehingga kualitas terjamin, sedangkan di konveksi kualitas kurang diperhatikan, asal jadi baju saja(meskipun ada

cara menghindari masalah eksternal dalam dunia garmen yang datang dari divisi packing

Menghindari masalah ekstern dalam pengiriman barang Dalam dunia produksi, pengemasan sering dianggap sebagai suatu proses yang sepele, padahal kalau suatu produk salah dalam pengemasan itu bisa mengakibatkan kerugian yg paling fatal, karena jika ada kesalahan dalam proses packing, barang bisa sudah mencapai tangan pihak buyer, atau bahkan sudah mencapai pihak konsumen, dan itu merupakan suatu masalah ekstern yg bisa berujung klaim, apalagi jika kesalahan itu berupa kekurangan atau kelebihan quantity barang, maka kami akan berbagi sedikit pengalaman untuk menanggulangi masalah kesalahan dalam pengemasan barang, mungkin bagi beberapa PT yg sudah bonafide hal pengemasan barang sudah tidak menjadi kendala, tapi bagi industri kecil yg sistemnya masih belum tertata, mudah-mudahan pengalaman saya akan sedikit membantu. Sebelumnya, Sedikit info yg saya dapat dari beberapa orang yg sudah berpengalaman puluhan tahun dalam dunia garmen, bahwa Indonesia lebih unggul dalam hal pengemasan produk d

INGIN RESIGN

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...................... saya ingin berteriak sekencang-kencangnya, saat ini saya bekerja di pabrik garment, di divisi packing, diwaktu yang sama bos memperkerjakan seorang manager produksi baru, maaf yah saya akan menggosip banyak tentang dia disini, dia itu orangnya agamanya fanatic, dia seorang ustadz, suka ceramah, ada tapinya nih, dia gede bohongnya. :( masih berlanjut tentang kebohongannya ya gan, kebohongannya banyak digunakan untuk mengelabuhi buyer, aduhhhhh ampun deh, namanya bangkai sepintar apapun kita menyembunyikannya pasti akan ketahuan juga, saya tidak suka karyawan saya di ajari mental tipu-tipu, yang akhirnya terjadilah pepatah "guru kencing berdiri murid kencing berlari." akhirnya para karyawan pun mulai banyak tipu-tipu target. di status produksi beberapa barang berstatus output produksi 100%, tapi di divisi finishing saya cek barang hanya ada 30% dari jumlah yang semestinya, karena barang tersebut sebagian